Sejak pandemi kebutuhan untuk tetap terhubung di dalam jaringan atau online meningkat tajam. Banyak kegiatan yang aslinya dilakukan secara konvensional kemudian beralih ke daring (dalam jaringan) tadi.
Bagi masyarakat di perkotaan mungkin ditunjang dengan fasilitas memadai, namun akan sebaliknya ketika masuk ke pelosok desa. Jaringan yang nyaris tidak ada atau ada namun sinyal miris sudah menjadi makanan sehari-hari.
Telkom Menghadirkan Smart Village Nusantara
Banyak anak sekolah yang kesulitan untuk mengakses internet sehingga tidak bisa atau sangat kesulitan untuk mengikuti kelas online. Permasalahan ini kemudian menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi para provider di Indonesia. Yakni, bagaimana menyediakan fasilitas jaringan internet yang mendukung sampai ke pelosok atau desa-desa yang masuk cukup dalam.
Telkom sepertinya mencoba untuk menyajikan solusi sekaligus jawaban dari permasalahan terkait kesulitan mengakses internet. Dibuktikan dengan mengembangkan layanan bertajuk “Smart Village Nusantara” yang meski belum dirilis namun tujuan dari layanan ini cukup jelas. Yakni menyajikan jaringan internet yang mumpuni di desa-desa agar mendorong peningkatan aktivitas maupun produktivitas.
Saat ini untuk masa percontohan pihak Telkom memilih desa Kemuning di Jawa Tengah dan desa Pangandaran di Jawa Barat. Percontohan layanan tersebut dilakukan di desa Kemuning dan diresmikan oleh Wakil Mendes Budi Arie Setiadi, Kepala KSP Moeldoko, Direktur Enterprise & Business Service Telkom yaitu Edi Witjara, sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Peresmian dari layanan Smart Village Nusantara juga diikuti secara daring di desa Pangandaran, Jawa Barat. Program peluncuran layanan ini sebenarnya merupakan gabungan dari agenda piloting Desa Digital. Sehingga Smart Village Nusantara sendiri merupakan bagian dari program Smart City Nusantara dari Telkom.
Melalui layanan tersebut Telkom ingin mendukung pengembangan ekosistem desa digital yang tentu akan sangat mendukung kegiatan perekonomian warga setempat. Sehingga masyarakat di desa-desa bisa mengenal dan menggunakan teknologi digital yang bisa mempermudah aktivitas, termasuk dalam mencari nafkah melalui internet.
Wakil Mendes Budi Arie Setiadi menyatakan sangat mengapresiasi program yang diluncurkan oleh pihak Telkom, dalam menghadirkan internet ke desa-desa. Sebab masuknya internet bisa menunjang perkembangan desa itu sendiri. Diakuinya pula bahwa desa-desa merupakan masa depan Indonesia yang memiliki tiga sektor utama Indonesia.
Yakni pertanian, perikanan, dan juga pariwisata yang tentu menjadi kekuatan bagi Indonesia karena terkalahkan oleh negara lain. Hal serupa juga disampaikan oleh Moeldoko selaku Kepala KSP. Beliau menuturkan jika kehadiran Smart Village Nusantara akan membantu desa-desa membuka jendela dunia untuk lebih dikenal oleh dunia pula.
Sedangkan jika dilihat dari sisi internal, masuknya internet ke desa akan memudahkan kegiatan administrasi pemerintah dan mampu meningkatkan perekonomian di desa tersebut. Sehingga cukup mendukung perkembangan dari setiap desa yang nanti akan diterapkan Smart Village Nusantara dari Telkom.