Hingga hari ini sejumlah negara masih berjuang untuk menghadapi penyebaran virus corona (covid-19), tidak terkecuali indonesia. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah guna menekan akan infeksi yang kini telah mencapai seribu kasus lebih. Salah satu cara yang diterapkan di beberapa tempat adalah menggunakan bilik desinfeksi. Namun penggunaan bilik tersebut mengalami polemik. Lalu apa sebenarnya terjadi dengan bilik desinfeksi ini? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
Ada Keraguan Tentang Keamanan Penggunaan Bilik Desinfeksi
Pada dasarnya saat ini berbagai pihak tengah melakukan sejumlah cara untuk mengantisipasi infeksi dari virus corona. Di antara cara yang sedang ramai diterapkan adalah penggunaan bilik desinfeksi. Lantas apa sebenarnya bilik desinfeksi itu?
Bilik desinfeksi merupakan sebuah kamar khusus yang diperuntukkan untuk sterilisasi masyarakat dari covid-19. Pada kamar tersebut terdapat sebuah alat yang menyemprotkan cairan desinfektan kepada manusia. Cairan itu akan disemprotkan ke seluruh tubuh, sehingga dapat mengenai pakaian yang sedang dikenakan. Sehingga dengan begitu diharapkan virus yang menempel dapat dimatikan dan tidak dapat berkembang menjadi lebih berbahaya.
Jika melihat kondisinya di lapangan maka bilik desinfeksi ini banyak digunakan di kalangan perkantoran maupun tempat lain yang memiliki pegawai atau karyawan. Setiap orang yang akan masuk ke tempat tersebut akan terlebih dahulu melalui bilik ini. Selain itu di beberapa titik seperti komplek perumahan juga didirikan bilik guna mencegah penyebaran virus corona.
Namun dibalik ramainya pendirian bilik tersebut, ternyata terdapat polemik terkait dengan keamanannya. Tim yang menangani kasus corona di indonesia menyatakan bahwa penggunaan bilik desinfeksi tidak direkomendasikan. Mengapa? Hal itu dikarenakan cairan desinfektan hanya diperuntukkan bagi benda mati. Sementara bagi benda hidup (seperti manusia) dapat menggunakan hand sanitizer, mencuci pakaian, segera mandi ketika sampai di rumah, dan menjaga kesehatan diri.
Tim khusus corona juga menjelaskan bahwa dikhawatirkan adanya iritasi pada area kulit maupun mata ketika terpapar cairan desinfektan tersebut. Alhasil mereka pun tidak menyarankan bilik ini didirikan. Sebagai langkah aman untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan rutin mencuci tangan, sebab tangan merupakan bagian dari tubuh yang dapat menjadi sumber penyebaran virus tersebut.
Terlepas dari hiruk pikuk tadi, maka sebenarnya bilik desinfeksi yang kini banyak dibangun merupakan upaya untuk terhindar dari infeksi corona. Namun tentu saja harus ada kajian lebih lanjut terkait cairan yang digunakan. Akan lebih baik jika cairan desinfektan yang digunakan di dalam bilik ramah terhadap tubuh manusia dan tidak menimbulkan efek apa pun.
Demikianlah informasi seputar virus corona kali ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi semuanya. Marilah kita semuanya menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar dapat meminimalisir risiko penyebaran virus corona di tanah air.