Barangkali minuman kemasan menjadi salah satu produk yang cukup sering dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Varian produknya pun cukup beragam, baik rasa, warna, maupun bentuknya. Salah satu hal yang menarik dari minuman kemasan ini adalah segel plastik yang digunakan pada bagian tutupnya. Konon penggunaan segel ini dapat meningkatkan keamanan dari produk minuman kemasan itu sendiri. Lalu benarkah demikian? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
4 Hal Menarik Tentang Penggunaan Segel Plastik pada Minuman Kemasan
Segel plastik memang menjadi hal lumrah yang ditemukan pada minuman kemasan. Umumnya minuman kemasan yang menggunakan segel ini dikemas dalam botol. Terkait dengan penggunaan segel plastik ini, maka ada beberapa hal menarik yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya.
1. Botol Minuman Kemasan Telah Memiliki Kunci Pengaman
Hal pertama yang perlu diketahui adalah botol minuman kemasan sejatinya telah memiliki kunci pengaman. Jika diperhatikan maka pada area tutup botol telah terdapat desain khusus untuk memberikan keamanan pada produk minuman. Kunci pengaman tersebut hanya dapat dirusak, ketika konsumen ingin mengkonsumsi minuman tersebut.
2. Belum Terbukti Meningkatkan Keamanan Produk
Kedua, penggunaan segel plastik pada minuman kemasan belum terbukti dapat meningkatkan keamanan produk. Mengapa demikian? Sebab produk minuman kemasan itu telah memiliki kunci pengamannya yang membuatnya telah aman dari awal. Adapun penggunaan segel plastik tersebut dianggap sebagai upaya dari produsen minuman untuk memberikan rasa aman kepada konsumen mereka.
3. Penggunaan Segel Plastik Dapat Mencemari Lingkungan
Hal menarik lainnya yang perlu diketahui terkait penggunaan segel plastik ini adalah adanya potensi pencemaran lingkungan. Seorang pengamat menjelaskan bahwa segel plastik dapat tercecer di mana saja dan cenderung sulit untuk didaur ulang. Alhasil itu memiliki potensi sebagai pencemar lingkungan, sehingga penggunaannya pada produk minuman kemasan sebaiknya dipikirkan kembali. Tentunya semakin banyak plastik yang tercecer, maka akan semakin buruk kualitas lingkungan tersebut.
4. Perlu Perilaku Bijak dari Konsumen
Keempat, terkait dengan adanya segel plastik pada produk minuman kemasan, maka perlu perilaku bijak dari konsumen. Mengingat segel tersebut berpotensi sebagai bahan pencemar lingkungan, maka sebaiknya buanglah segel pada tempat sampah yang disediakan. Dengan begitu, kita dapat mengurangi resiko terburuk dari penggunaan segel plastik tersebut.
Jadi, penggunaan segel plastik pada minuman kemasan belum sepenuhnya dapat menjamin keamanan produk tersebut. Pasalnya pada produk minuman itu telah terdapat kunci pengaman yang telah didesain khusus untuk memberikan keamanan pada produk. Tentunya menjadi harapan besar bahwa perusahaan minuman dapat mengkaji kembali kebijakan penggunaan segel plastik ini. Sebab ketika menjadi sampah, maka ada potensi bagi segel plastik berubah menjadi bahan pencemar lingkungan. Demikianlah, semoga informasi kali ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi kita semua.