Pada situasi normal, banyak orang yang ingin segera akhir minggu agar bisa santai di rumah atau pergi berlibur. Bahkan ada yang menyiapkan acara liburan jauh-jauh hari. tapi, selama masa pandemi, kondisi justru sebaliknya. Mengikuti instruksi #DiRumahAja ternyata bisa sangat membosankan dan berpengaruh pada kesehatan mental. Lalu, bagaimana cara menanganinya?
Tetap aktif untuk sehat jiwa raga di masa pandemi
Sebuah penelitian dari Brooks tahun 2020 yang dijelaskan oleh Nadya Pramesrani, M. Psi, psikolog dari Rumah Dandelion, menemukan bahwa hampir semua kalangan usia, terutama orang dewasa, rentan mengalami dampak kesehatan mental di masa pandemi, seperti:
- Depresi
- Low mood
- Mudah marah atau merasa terganggu
- Stress
- Insomnia
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Kelelahan emosional
Kondisi-kondisi tersebut di atas mungkin terjadi karena ruang gerak yang terbatas, yaitu di rumah aja. Kadang suasana begitu ramai, ada yang berteriak-teriak hingga marah-marah karena merasa terganggu aktivitas anggota keluarga yang lain di dalam rumah. jika seseorang mengalami insomnia atau gangguan susah tidur di malam hari, paginya akan merasa lelah baik secara fisik maupun emosional.
Tak ingin kesehatan jiwa dan raga terganggu selama berada di rumah saat pandemi virus corona? pastikan Anda tetap bergerak aktif. Tidak harus keluar rumah. Cukup berlari selama 15 menit setiap hari atau berjalan cepat. Gerakan aktif seperti ini akan menstimulasi produksi hormon endorfin yang berfungsi mengurangi stres.
Kemudian, berjemur setiap pagi juga bisa menghindarkan diri dari depresi. Selain itu, Anda manfaatkan saja momen di rumah untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang bermanfaat seperti hobi berkebun, melukis, menyanyi, memasak, dan lain sebagainya.
Virus corona dapat menginfeksi siapa saja, namun tingkat resiko dampak dari virus ini beragam. Tergantung tingkat kekebalan tubuh orang yang terjangkit.
Bagi mereka yang memiliki penyakit serius seperti jantung, biasanya lebih rentan mengalami risiko infeksi parah dan membutuhkan perawatan lebih komprehensif. Maka dari itu, tetap aktif selama masa pandemi dapat membantu mencegah kondisi tersebut.
Sebuah temuan oleh Dr. Jeremy Morris, seorang epidemiologis asal Inggris menyatakan bahwa mereka yang rutin berolahraga memiliki tingkat kesehatan lebih baik serta resiko penyakit kardiovaskular lebih rendah.
Selain mengamati perbedaan aktivitas fisik yang dilakukan oleh sopir bus dan kondektur, serta petugas pos yang bertugas mengirim surat dan yang hanya tetap duduk di kantor, Dr Morris sendiri membuktikan bahwa dengan olahraga teratur juga menjadikannya tetap sehat hingga usia hampir 100 tahun.
Saat ini sudah banyak klub dan organisasi olahraga yang menyediakan layanan kelas online, dimana Anda bisa bergabung tanpa harus meninggalkan rumah. tidak hanya berbentuk olahraga rutin seperti senam, tetapi juga keahlian khusus misalnya bela diri. Contohnya materi life skills yang diajarkan oleh Pusat Bela Diri Thunder 11.